RSS

Blameless 100

24 Jul

Setelah amplifier Blameless 150 dan Perkutut diperkenalkan di sebuah komunitas audio di Jakarta dan mendapatkan apresisasi yang baik, maka saya ingin membuat amplifier yang sederhana, dayanya lebih kecil, menggunakan transistor yang mudah didapat, dan kualitasnya di antara Blameless 150 dan Perkutut.

Blameless 150 saya rancang dengan konsep THD sekecil mungkin dan slew rate setinggi mungkin. Sedangkan Perkutut adalah amplifier sesederhana mungkin dengan THD yang tidak terlalu kecil tapi cacatnya dominan harmonik ke-2, juga dengan slew rate yang tinggi. Nah, Blameless 100 ini saya usahakan THD nya sekecil mungkin tapi cacatnya dominan harmonik ke-2, dan tentu saja slew rate nya tinggi, Seperti ini skematiknya secara konseptual.

Blameless100

Bagian Output

Bagian output saya konfigurasikan sebagai double emitter follower (EF2). Dengan power supply +-35VDC, amplifier ini mampu dibebani impedansi sampai 4 Ohm. Q9 sebagai sensor suhu harus ditempel pada pendingin transistor final agar arus biasnya stabil terhadap suhu. Arus bias diatur dengan R19 sebesar 90 – 100 mA untuk mendapatkan cacat crossover sekecil mungkin sesuai dengan kriteria Oliver.

Bagian VAS

VAS (Voltage Amplification Stage) dibentuk oleh Q6 dan Q8 yang dikonfigurasikan sebagai double emitter follower (EF2) atau oleh Douglas Self disebut enhanced beta VAS. Beban VAS adalah CCS (Constant Current Source) Q7 dan Q3. Penguatan tegangan pada VAS ini sangat tinggi sehingga dimungkinkan memakai kompensasi TMC (Transitional Miller Compensation) C5, C6, dan R12. Penggunaan kompensasi ini memungkinkan open loop gain pada frekuensi tinggi besar, sehingga THD pada frekuensi tinggi bisa sangat kecil.

Bagian Input

Input memakai LTP (Long Tail Pair) Q1 dan Q5 yang dibebani oleh cermin arus (current mirror) Q2 dan Q4. Penggunaan cermin arus selain bisa memaksa arus kolektor Q1 dan Q5 sama sehingga DC Offset menjadi kecil, juga meningkatkan open loop gain. Titik kerja LTP ini ditentukan oleh R7 yang sekaligus berfungsi sebagai bias dari Q3. Tidak digunakannya CCS pada LTP disebabkan agar cacat harmoniknya dominan harmonik ke-2. Tapi PSRR (Power Supply Rejection Ratio) menjadi kecil. Ini diatasi dengan penggunaan capacitance multiplier Q10 dan Q11.

Hasil Simulasi

Bl100freq

Gambar di atas adalah frekuensi respon sinyal kecil.

Bl100tian

Gambar di atas adalah loop gain yang dihasilkan oleh Tian probe. Terlihat bahwa Phase Margin sebesar 65 derajat dan Gain Margin sebesar 19 dB.

Bl100thd

THD pada 37W/8Ohm, 1kHz -> 0.000368%
THD pada 37W/8Ohm, 20kHz -> 0.003724%

Bl100sr

Gambar di atas menunjukkan slew rate sebesar 67V/uS.

Bl100psrr

Gambar di atas menunjukkan PSRR amplifier ini.

Saat ini sedang dibuat prototype Blameless 100. Kualitas suaranya cukup menjanjikan. Tidak lama lagi kit amplifier ini bisa dipesan ke Daniel Suroyo. Setelah di “tweak” beberapa kali, hasilnya seperti ini:

blameless100proto

Hasil simulasi terakhir:

Phase Margin = 76 derajat
Gain Margin = 14 dB
THD pada 38W/8Ohm, 1kHz -> 0.000269%
THD pada 38W/8Ohm, 20kHz -> 0.002658%
Slew Rate -> 72 V/uS
PSRR pada 1kHz -> 134 dB

Upgrade

Blameless 100 masih bisa ditingkatkan kualitas suaranya dengan mengganti beberapa komponen yang lebih baik. Salah satu yang paling berpengaruh adalah penggunaan transistor VAS dengan Cob yang kecil. Di bawah ini foto-foto Blameless 100 yang sudah di-upgrade beberapa komponennya oleh Waluyo Jonoperwito.

Blameless100upgrade

Blameless100upgrade1

Hasil rekaman Dengan Memakai Amplifier Blameless 100

Amplifier Blameless 100 ini dengan memakai speaker bookshelf DIY seorang teman, direkam suaranya dengan dua buah microphone di depan kedua speaker tersebut. Hasilnya seperti ini: https://drive.google.com/open?id=0B_YjNKMKpzoLMGp4QnFsc1lTUDQ

 
30 Komentar

Ditulis oleh pada 24 Juli 2015 inci Audio

 

Tag: ,

30 responses to “Blameless 100

  1. hanson7586

    29 Juli 2015 at 13:39

    Maaf pak Anis pertanyaan saya OOT, saya mau bikin PA daya besar buat out door, speaker Full Range dengan beben 4 ohm, kira2 rekomendasinya yang mana pak antara Elang atau blamelles 1200.tuk setting suara cenderung menonjol mid low sama mid high. trims sebelumnya atas sarannya

     
    • anistardi

      29 Juli 2015 at 16:59

      Dua-duanya bagus di semua frekuensi, karena slew ratenya cukup tinggi dan THD cukup kecil dibandingkan amplifier kit-kit lokal. Topologi simetri seperti Elang terkesan bass-nya lebih “powerfull” mungkin karena cacat harmonik ke-3 dominan.

       
  2. abid

    4 Agustus 2015 at 12:31

    Maaf pak, sy baru belajar rakit ampli. kalau d banding dgn symasym 5.3 kira2 gmana pak? Keunggulannya dmana?, yg saya punya cm symasym.
    Pingin icip2 jg blameless 100 atau 150.

     
    • anistardi

      4 Agustus 2015 at 13:21

      Saya belum pernah bikin symasym 5.3, tapi hasil simulasinya lebih baik Blameless 150. Blameless 100 sedang dibuat prototype-nya dan rancangannya belum final.

       
      • abid

        4 Agustus 2015 at 13:44

        Trims pak… Sy tunggu versi finalnya blameless 100 mudah2n sama atau mendekati yg 150, buat di kamar sy rasa yg 100 uda lbih dari cukup dayanya…

         
  3. John

    13 Agustus 2015 at 23:00

    Makasih atas infonya , Adria

     
  4. bLacK- GanteX

    18 Agustus 2015 at 08:59

    :-bd sepertinya cocok buat mid hi kang 🙂 bagaimana dengan bandwidth nya ?

     
    • anistardi

      18 Agustus 2015 at 10:41

      Bandwidth nya sangat tinggi. Kata Daniel Suroyo, ini merupakan amplifier yang frekuensi tingginya paling baik yang pernah dia dengar. Tapi frekuensi rendahnya sedikit kurang memuaskan dibandingkan F5 misalnya. Sedang dicari apakah masalah rancangan atau pemakaian jenis komponennya.

       
  5. khoirul

    21 Desember 2015 at 08:22

    maaf mau bertanya pak anis.. Jika blameless 100 ini di pakai utk rakitan ampli utk corong musholla apakah suara vokal akan jauh lebih baik dr ampli khusus corong merk t*a tnpa memperhatikan kejauhan suara…?

    Dan apabila blameless 100 ini jk ingin suara yg jauh apakah perlu penambahan trafo atau dgn btl pak anis?
    Terima kasih atas jawabannya

     
    • anistardi

      21 Desember 2015 at 09:44

      Blameless 100 tidak saya rancang untuk spekaer corong, harus pakai amplifier home audio kualitas tinggi, misalnya merk Mission, Whaferdale, Polk Audio, Harman Kardon, Moudaunt Short, dll. Kalau dipakai untuk speaker corong suara jadi jelek banget, karena speaker corong bukan untuk “hi-fi” atau dengerin musik, melainkan untuk public address.

       
      • khoirul

        21 Desember 2015 at 12:08

        jd bgitu ya pak.. Terus dmn bs mendapatkan kit sprti merk
        Mission,
        Whaferdale,
        Polk Audio,
        Harman Kardon,
        Moudaunt
        Short, spertinya di toko-toko kit tdk menjual..
        Sdgkan ocl 150 suaranya tdk bagus..
        Atau ada produk lokal yg mirip sprti merk yg bpk sbutkan di atas..?

         
      • anistardi

        21 Desember 2015 at 12:43

        Contoh2 toko online yg jual speaker tersebut: http://www.audiocentre.co.id/ lalu ada juga http://www.utama-audio.co.id/ Silakan baca artikel tentang speaker corong di blog saya. Salah satunya: https://anistardi.wordpress.com/2014/11/04/sound-system-yang-terdistribusi/

         
      • khoirul

        21 Desember 2015 at 23:51

        trma kasih pak… Oh ya pak.. klo kit driver power yg beredar di pasaran sprti b500, blazer, matrik,crest,safari,ocl150, ocl 140,.. Menurut pak anis manakah yg lbh baik kalau di BTL utk corong t*a,.?

         
      • anistardi

        22 Desember 2015 at 00:01

        Cari yang bisa diberi power supply +-63VDC sampai +-77VDC (memakai trafo 45VAC CT sampai 55VAC CT. Pastikan speaker corongnya yang bertipe impedansi tinggi, bukan yang 8 – 16 Ohm.

         
  6. Windu Kurniawan

    25 Desember 2015 at 04:57

    Ic finalnya blameless 100, idealnya menggunakan apa? Thx.

     
    • anistardi

      25 Desember 2015 at 08:41

      Untuk transistor final Blameless 100 harus memiliki fT minimal 20MHz dan PD max. minimal 150W. Kalau mau yang bagus bisa memakai MJL4281/MJL4302. Tapi bisa juga memakai MJL3281/MJL1302, NJW0281/NJW0302, 2SC5200/2SA1943, dll.

       
  7. luki

    8 November 2016 at 11:03

    Halo Pak.
    Untuk Size trafonya berapa ampere buat si Blameless 100 ini?
    Kalau menggunakan SMPS dengan dengan +-35Vdc arus 10A, boleh kah disandingkan dengan CMBJT nya?

     
    • anistardi

      8 November 2016 at 11:18

      5A cukup. Kalau pakai CMBJT tegangan PSU nya +-40VDC karena pada CMBJT ada tegangan drop antara 4 sampai 6V.

       
  8. ibnu

    6 Januari 2017 at 11:04

    pak, klo q12, q13 pakai c3503+ pasangannya boleh gak? yang diganti apanya, makasih

     
  9. Blackboxer

    6 Februari 2017 at 15:08

    Koko bimo memang keren. Semua pertanyaan dsikat habis. Gak ada yang lewat. Patut dijadikan guru besar ne seperti nya…salam sukses!!! He

     
  10. Blackboxer

    6 Februari 2017 at 15:10

    Itu judul lagu demonya apa kang? Mau ta sandingin sama pa saya juga versi aslinya…

     
  11. Mas Arul

    5 Oktober 2017 at 09:47

    part list nya g ada pak anis?
    untuk R.

     
    • anistardi

      5 Oktober 2017 at 11:40

      Tidak saya share, karena komersial. Silakan beli 🙂

       
  12. luki

    2 November 2017 at 05:41

    halo pak, mohon penjelasan. di skematik ada R4 antara input ground dg ampli ground. kenapa dipasang R4 itu?

     
    • anistardi

      2 November 2017 at 14:24

      Sebagai loop breaker sehingga tidak terjadi ground loop. Kalau sampai terjadi ground loop maka akan bunyi dengung (hum).

       
      • luki

        3 November 2017 at 23:05

        tq pak. kalau misalnya input rca dan speaker ground nya digabung, lalu melalui resistor nilai kecil baru disambungkan ke ground PSU ampli kita bisa nggak pak?

         
  13. nangse

    22 November 2017 at 11:10

    pak mau tanya, beli kit BL100 ke mana Pak?

     
  14. Binsar S

    7 Juni 2020 at 14:00

    halo pak anis,
    apakah ada beda karakter juga dengan BL-150, atau sama saja ?

     
    • anistardi

      7 Juni 2020 at 20:15

      BL-150 cacatnya lebih kecil atau lebih “jujur”. Namun rancangan ini belum saya optimalkan. Amplifier ini dioptimalkan oleh Waluyo Jonoperwito dengan memilih transistor-transistor yang lebih tepat pada cermin arus dan capacitance multipliernya. Silakan hubungin beliau di Facebook.

       

Tinggalkan komentar