RSS

Terimakasih Kepada Pembaca

25 Feb

Statistik dari blog saya relatif cukup bagus. Tiap hari ada saja yang membaca blog ini. Gambar statistiknya bisa dilihat di bawah ini.

statistik

Namun masih jarang yang memberi komentar. Mungkin malas menulis komentar karena tidak kenal. Atau juga karena tidak mengerti isi blog saya. Ketidakmengertian juga ada dua kemungkinan, yaitu bahasa yang saya pakai tidak mudah dipahami atau pembaca samasekali tidak mengerti dasar-dasar elektronik dan pemograman.

Padahal saya butuh masukan, baik saran maupun kritik. Karena yang namanya manusia bisa berbuat salah, baik disengaja maupun tidak. Tentu saja saat menulis blog ini saya tidak mempunyai niatan untuk menyesatkan pembaca. Dengan adanya saran dan kritik, maka diharapkan kualitas blog ini akan meningkat. Sehingga yang memberikan saran dan kritik secara tidak langsung juga akan membantu pembaca lainnya.

Saya tidak akan menulis tentang elektronika dasar. Blog ini ditujukan untuk pembaca yang sudah belajar elektronika dasar dan ingin belajar lebih lanjut pada aplikasi praktisnya yang mungkin tidak diajarkan di sekolah. Saya perkenalkan juga prinsip-prinsip perancangan dan bagaimana mengkompromikan (trade-off) pilihan-pilihan yang seringkali bertentangan dalam proses perancangan. Setelah membaca blog ini saya harapkan pembaca terinspirasi menjadi perancang/designer suatu produk elektronik.

Ketika mengikuti forum-forum lokal, saya jarang menemukan orang yang memiliki dasar teori elektronika yang kuat. Namun yang ahli merakit sangat banyak. Bahkan beberapa pembuat produk elektronika yang profesional (home industri) yang terkenal kurang memahami teori elektronika. Contohnya pembuat kit amplifier seringkali ngawur dalam mencantumkan daya amplifiernya. Banyak modifikasi terutama pada audio high-end dilakukan dengan cara coba-coba. Oleh karena ini banyak beredar mitos-mitos pada dunia audio. Ketika masyarakat banyak yang kurang terdidik akan dengan mudah beredar mitos-mitos.

Berbeda dengan pembuatan boks speaker. Sekarang ini, sudah banyak orang Indonesia yang menguasai teori pembuatan boks speaker, bahkan beberapa sudah memiliki alat ukurnya. Namun pemain yang membuat boks kelas bawah, masih banyak yang tidak mengerti dasar pembuatan boks speaker. Mereka hanya memiliki ketrampilan tangan sebagai pengrajin kayu. Mereka pikir semua speaker yang memiliki diameter yang sama, memiliki karakteristik yang sama. Jadi dibuatlah ukuran boks speaker yang sama untuk semua speaker, dibuatlah rangkaian crossover yang sama untuk semua speaker.

Lulusan sekolah menengah atas baik umum maupun kejuruan, banyak yang tidak mengerti bahasa Inggris meskipun secara pasif. Padahal umumnya datasheet komponen ditulis memakai bahasa Inggris. Buku-buku elektronika yang bagus semisal karangan Douglas Self dan Bob Cordell belum diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Informasi banyak beredar di internet sekarang dan banyak orang yang bersedia membagikan pengalaman dan ilmunya secara gratis. Dan hal tersebut banyak yang memakai bahasa Inggris. Kondisi seperti ini kemungkinan besar yang salah sistem pendidikannya.

Di negara lain, amatiran dan DIY (Do It Your Self) banyak yang bisa beli alat-alat ukur yang harga persatuannya mencapai puluhan juta. Sedangkan di sini, punya osiloskop saja sudah sangat bagus. Bahkan mungkin masih banyak universitas yang tidak memiliki alat ukur seperti distortion meter, S/N ratio meter, spectrum analyzer, signal generator yang cacatnya rendah, dan sebagainya. Bahkan dulu waktu kuliah saya pernah membuatkan modul praktikum untuk teknik digital, dan setelah lulus masih diminta seorang dosen untuk membuat modul praktikum microcontroller (alatnya saja). Lulusan Teknik Elektro umumnya belum bisa langsung menjadi seorang perancang produk elektronik. Setelah dilatih jadi perancang produk elektronik, gaji sebulannya tidak cukup untuk membeli osiloskop analog 50Mhz. Sedangkan orang asing dengan pekerjaan yang sama dan di perusahaan yang sama digaji berkali-kali lipat dibandingkan dengan orang Indonesia.

Kalau bukan dari diri kita sendiri yang mulai menghargai karya bangsa sendiri, siapa lagi yang mau menghargai kita?

 
13 Komentar

Ditulis oleh pada 25 Februari 2014 inci Uncategorized

 

13 responses to “Terimakasih Kepada Pembaca

  1. Aris

    26 Februari 2014 at 01:41

    ijin nyimak mas

     
  2. bocel

    9 April 2014 at 09:43

    blog yang bagus, mudah – mudahan update terus

     
  3. Fery Novianto

    27 April 2014 at 15:45

    Bagus mas artikel2nya, kapan nih dimuat tentang DAC . salam.

     
  4. fawzee

    23 Oktober 2014 at 18:33

    Blognya bagus, bahasanya sangat ilmiah dan akademis, pingin memberikan komentar tapi saya baru mau memulai eksprimen soal audio.

     
  5. Herry Stanza

    18 Mei 2015 at 23:29

    blognya bagus banget pak,mendorong sy untuk mencoba hasil simulasi,tapi sayang nyari komponen tertentu masih agak susah….

     
    • anistardi

      18 Mei 2015 at 23:35

      Benar. Harus beli online, karena jarang toko-toko elektronik menyediakan part-part yang bagus. Saya punya dua teman yang menjual part-part bagus.

       
  6. Heri

    17 Maret 2016 at 10:45

    Blog ini isinya bagus banget, cuma pembaca akan kesulitan mencari artikel tertentu yang sudah di posting. Mestinya disediakan link artikel (judul,bulan-tahun) di sebelah kanan biar gampang nyarinya.

     
  7. Nank Rado

    25 Mei 2016 at 14:12

    salam kenal pak anis ,saya newbie di bidang elektronik tapi hoby mendengarkan music melalui perangkat elektronik rakitan sendiri..saya gembira sekali bisa menemukan blog ini.penjelasannya gamblang,dan rangkaiannya bagus bagus..saya tertarik untuk membuat audio mixer dan RTA pakai LM3915..semoga nanti pak anis ada menulis artikel tentang audio mixer dan RTA diatas..

     
  8. Romi

    6 Januari 2017 at 21:15

    Blog nya bagus mas..bgi saya blog mas sngat membantu n menambah semngat belajar saya. terima kasih banyak ilmu nya Mas Anis. Smga Sukses Slalu

     
  9. iwanr2s

    25 Februari 2021 at 21:11

    Blog yg Luar Biasa, saya membaca dgn penuh kebanggaan, Penguasaan Ilmu dgn tetap ingin berbagi, Tata Bahasa yg EYD, penuh Optimisme dan Membangun… Mas Anis “Anak Negeri Sejati”….

    Salam Kenal Mas… meski terlambat izin ..sy Mengikuti…

     

Tinggalkan Balasan ke Fery Novianto Batalkan balasan